Stanislaus Sandarupa |
Stanislaus Sandarupa, Ph.D, Dosen FIB Unhas yang juga dikenal sebagai budayawan Toraja telah menyatakan kesiapannya menyajikan makalah dalam Seminar di bulan Juni nanti. Pokoknya mengenai antropolinguistik, tuturnya singkat. Abstrak akan saya sampaikan tepat waktu. Alumni Linguistic Anthropology, University of Chicago, Amerika Serikat (2004) telah melahirkan berbagai karya antara lain: 1)Torajan Architecture: Order in Symbolic Design, 2)Toraja’s Ancestral ’Tau-tau’ Figures, 3)Tradisi Lisan dan Kearifan Lokal Toraja, 4)Toraja Kota Orang Hidup yang Mati, 5)Hilangnya Bahasa Politik yang Puitik, dan 6)Life and Death in Toraja. Bagi Stanis, karyanya Life and Death in Toraja cukup mengesankan karena telah menjadi rujukan untuk penelitian tentang Toraja, buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
Seminar Serumpun Melayu bagi Stanis adalah suatu hal yang perlu dijaga keberlangungannya. Seminar sejenis pada tahun 2007, Stanis sebagai ketua panitia. Dalam. Pada tahun 2008, ia dipercaya menangani dua proyek stasiun televisi asing, yakni FOX Television dan BBC Television yang memasukkan Aluk Todolo (budaya Toraja) dalam program 80 Faiths Around The Worlds.
Tahun 2009, Stanis bersama dua penulis lain, Elizabeth Cofill (AS) dan Dana Rapaport (Perancis), menerjemahkan buku Ethnomusicology Toraja. ”Buku ini seperti kamus Toraja yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Perancis sebagai panduan bagi wisatawan. Meski diliputi kesibukan, tahun ini empat buku yang telah ditulisnya sejak beberapa terakhir ini, Insya Allah rampung dan siap terbit tahun ini, antara lain, Tradisi Lisan Toraja, Kambunni’: Mengungkap Keunikan Budaya Toraja, dan Kamus Paralelisme Toraja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.